Mengenal Perintis dan Kerajinan Patung Komodo Labuan Bajo

Nama Labuan Bajo sudah tidak asing lagi terdengar di telinga wisatawan lokal maupun mancanegara. Labuan Bajo saat ini menjadi destinasi wisata yang banyak dituju oleh wisatawan setelah Bali dan Lombok. Wajar saja, karena Labuan Bajo menyimpan keindahan destinasi yang begitu mempesona, di darat maupun di laut. Sehingga peluang ini dimanfaatkan oleh jasa tour dan travel untuk membuka paket wisata Labuan Bajo dengan harga bervariasi.

Tetapi Anda tahu gak? kalau Labuan Bajo itu bukan sebuah nama propinsi atau bahkan kota melainkan sebuah kelurahan loh. Iya benar, Labuan Bajo merupakan kelurahan yang terletak di ujung barat daya Pulau Flores yang termasuk dalam wilayah administratif Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Salah satu iconic Labuan Bajo adalah Pulau Komodo. Taman Nasional Pulau Komodo memang menjadi incaran wisatawan ketika berwisata ke Labuan Bajo. Karena di kepulauan ini, satwa purbakala yakni komodo hidup dan berkembangbiak. Dengan iconic Komodo, sehingga Para Pengrajin di Labuan Bajo memanfaatkan peluang untuk memproduksi patung Komodo. Patung Komodo ini dijadikan sebagai cinderamata dan buah tangan oleh wisatawan saat hendak pulang.

Pak Haji Nuhung Perintis Patung Komodo

Patung Komodo tak terpisahkan oleh seorang perintisnya yang berjasa, beliau adalah Haji Nuhung sang perintis Patung Komodo di Labuan Bajo. Berkat karya beliaulah para penggemar komodo dapat membawa pulang komodo walau hanya dengan berbentuk patung. Haji Nuhung yang kerap disapa Pak Nuhung ini sering mendapatkan pesanan patung komodo hingga dari berbagai daerah.

Pak Nuhung (Perintis Patung Komodo), Sumber: Kompas/Ingki Rinaldi

Beliau lahir di Bima, Nusa Tenggara Barat pada tanggal 1 Juli 1937. Beliau pun banyak memberikan latihan dan juga pengajaran kepada masyarakat Desa Komodo untuk membuat patung komodo ini. Hal ini dikarenakan kondisi Haji Nuhung yang semakin menua dan menurunnya kondisi kesehatan beliau. Para warga Desa Komodo yang dulunya merupakan nelayan kini banyak yang beralih menjadi pengrajin patung komodo. Mereka berdalih bahwa berdagang patung komodo memiliki banyak keuntungan, selain itu juga memiliki resiko kecil dibandingkan harus melaut.

Riset Patung Komodo

Awal mula Haji Nuhung mendapatkan ide untuk membuat kerajinan patung komodo adalah ketika beliau bertemu dengan seorang ilmuan Universitas Florida, Walter Auffenberg. Saat itu Walter sedang melakukan riset untuk mengetahui lebih banyak mengenai kadal purba raksasa tersebut. Hingga Walter membuat buku yang berjudul The Behavioral Ecology of the Komodo Monitor (1981).

Singkat cerita mr. Walter bertemu dengan Pak Nuhung saat sedang melakukan risetnya. Dia pun meminta kepada beliau untuk dibuatkan patung berbentung komodo. Mendengar hal itu Haji Nunung segera bergegas untuk mencari kayu dan membuatnya menjadi menyerupai patung komodo. Pada hasil awal patung tersebut masih terlihat kasar harena minimnya peralatan yang digunakan. Hingga akhirnya Haji Nuhung memberikan hasil karyanya kepada mr. Walter pada keesokan harinya.

Hasil karya Haji Nuhung tersebut sampailah ke tangan mr. Walter. Tak disangka mr. Walter sangat menyukai hasil patung buatan haji nuhung tersebut. Maka di hari berikutnya mr. Walter memesan patung lagi kepada Haji Nuhung, namun kali ini dengan pose yang berbeda. Melihat potensi yang sangat bagus, maka dari sinilah Haji Nuhung mencoba untuk mengembangan kreatifitasnya dan membuat patung komodo dengan berbagai macam pose.

Jenis Kayu Patung Komodo

Dalam membuat kerajinan patung komodo, seseorang setidaknya memerlukan waktu kurang lebih satu tahun dalam berlatih dan memahami untuk membuat patung tersebut. Akan tetapi masih banyak orang yang tidak dapat menandingi kualitas hasil patung buatan Haji Nuhung. Pemilihan bahan baku untuk membuat patung komodo ternyata tidak mudah.

Patung Komodo, Sumber: Kompas/Heru Sri Kumoro

Kayu yang digunakan haruslah merupakan jenis kayu yang berkualitas dengan menghadirkan karakter dari komodo itu sendiri. Maka setelah melalui berbagai macam pertimbangan, Haji Nuhung akhirnya memutuskan untuk memilih kayu waru laut sebagai bahan baku dalam proses pembuatan patung komodo. Kayu waru laut dipilih karena warna dan teksturnya yang dirasa cocok untuk dijadikan patung komodo.

Baca Juga : Kayu Mahoni, Bahan Furniture Penghasil Madu Pahit

Seiring berjalannya waktu banyak pesanan yang datang dari berbagai daerah. Dengan bertambahnya jumlah pesanan ini maka membuat kayu waru laut menjadi susah untuk didapatkan. Apabila ingin tetap menggunakan kayu waru laut untuk bahan dasar patung komodo, maka harus mendatangkannya dari Flores, yang tentunya ini akan menambah biaya produksi. Maka oleh banyak pertimbangan dipilihlah kayu kelumpang sebagai bahan baku alternatif.

Cara Pembuatan Patung Komodo

Dalam pembuatan patung komodo ini memerlukan tingkat kejelian dan kreatifitas yang sangat tinggi. Setiap pahatannya akan berpengaruh banyak pada hasil yang akan dicapai. Maka tak heran apabila perlu pelatihan dan pembelajaran khusus untuk memperoleh keahlian dalam memahat patung komodo. Selain itu, perlu waktu yang lama untuk dikatakan handal dalam memahat kayunya.

Patung komodo dibuat dalam berbagai macam pose. Kebanyakan pose atau gaya komodo yang dibentuk adalah saat komodo menegakkan kepala seolah ia sedang mencium aroma mangsanya. Akan tetapi tetap terdapat banyak variasi gaya tergantung pada kreativitas pembuat dan pesanan dari pembeli. Selain pose, patung komodo juga tersedia dalam berbagai macam ukuran.

Patung Komodo, Sumber: Pinterest.com

Setiap ukuran ini tentunya memiliki durasi waktu yang berbeda dalam pembuatannya. Untuk ukuran 25 cm, para pengrajin dapat menyelesaikan pembuatan patung dalam waktu beberapa jam. Sehingga dalam sehari kira-kira dapat memproduksi sekitar tiga buah patung. Namun berbeda untuk ukuran satu meter, patung dengan ukuran ini diperlukan waktu sekitar 20 hari dalam menyelesaikannya.

Harga Patung Komodo

Harga Patung Komodo bervariasi tergantung ukuran dan bahan kayu yang digunakan, biasanya bahan kayu kelumpang dengan ukuran 25 cm harga mulai 100 ribu dan ukuran 1 meter mulai 1 jutaan. Seiring perkembangan zaman, patung komodo dijadikan bisnis online oleh Masyarakat yang berdomisli di Labuan Bajo maupun luar Labuan Bajo.

Nah, demikian tadi adalah uraian dari sendokkayu.com mengenai kerajinan patung komodo yang ada di Labuan Bajo. Bagaimana menurut Anda? Menarik bukan? Maka tunggu apalagi, segera persiapkan diri Anda dan berangkat liburan ke Labuan Bajo untuk menikmati sensasi indahnya Pulau Komodo dan jangan lupa membawa pulang cinderamata patung komodo.

Leave a Comment