Kamu pernah lihat gak sih, kerajinan kayu? Keren kan? Iyalah, karena bahan kayu pada kerajinan akan memberikan kesan natural, alami dan vintage. Kegunaan kerajinan kayu bukan hanya untuk hiasan saja, namun fungsi dari kayu ini sudah menyebar seperti menjadi perabotan rumah tangga, cinderamata kayu, alat masak, mainan tradisional, bahan frame kacamata, dan lainnya. Bayangkan saja, jika kamu memiliki dapur dengan tema alam, dan penuh dengan alat masak yang berbahan dasar kayu, pasti akan memberikan kesan berbeda pada saat memasak.
Sudah pernah belum sih, membuat kerajinan kayu? Jangan jangan kamu malah sering membuat kerajinan kayu? Wah, pasti keren tuh. Tapi, dalam membuat kerajinan kayu, kamu menggunakan bahan kayu apa? Jangan menggunakan sembarangan kayu untuk kerajinan tertentu, karena jika kamu salah dalam memilih bahan kayu, maka nanti akan berdampak pada keawetan kerajinan kayu milikmu. Terus kayu apa sih yang cocok? Berikut macam macam kayu, kelebihan dan kekurangannya.
Kayu Jati
Jenis bahan kayu yang pertama adalah kayu jati. Siapa sih yang gak kenal sama kayu yang satu ini? Yaa, kayu jati ini terkenal karena teksturnya yang indah, sehingga membuat kayu ini menjadi salah satu kayu yang paling indah. Kayu ini cocok untuk dijadikan furnitur rumah karena dapat mempercantik interior. Bukan hanya itu, kayu ini memiliki pertahanan yang kuat terhadap cuaca , suhu, jamur, dan serangga. Sehingga, untuk keawetannya tidak perlu diragukan lagi. Namun sayangnya, kayu jati ini memiliki harga yang relatif mahal. Jika kamu memiliki usaha kerajinan furnitur, maka bahan kayu jati ini cocok kamu gunakan untuk tipe konsumen yang mementingkan kualitas.
Kayu Pinus
Kayu pinus memiliki tekstur kayu yang bagus dengan harga yang terjangkau. Tekstur kayu pinus yang halus dan cenderung terang, cocok untuk furnitur memiliki tampilan yang cerah, lebih tepatnya krem ke putih. Kayu pinus dipilih karena harganya yang murah. Bukan hanya itu, kayu pinus ini ringan dan tahan guncangan, sehingga cocok untuk membuat kursi, meja, lemari dan lain lainnya. Namun sayangnya, kayu ini rentan pada perubahan suhu, mudah lapuk dan mudah diserang jamur.
Kayu Mahoni
Kayu mahoni memiliki karakteristik serat kayu yang lurus, sehingga membuatnya menyerupai kayu jati. Tapi dalam segi harga, kayu mahoni cenderung lebih murah dibandingkkan dengan kayu jati. Biasanya kayu ini digunakan untuk membuat furnitur rumah seperti kursi, meja , lemari dan lainnya. Namun sayangnya, kayu mahoni ini mudah diserang hama selama masih menjadi bahan baku.Kayu Pinus.
Kayu Trembesi
Kayu ini cukup mudah ditemui di Indonesia. Kayu ini dapat dihasilkan lebih cepat daripada kayu jati, karena pohon trembesi ini dapat dipanen lebih cepat daripada pohon jati. Pada umumnya, kayu ini biasa dibuat menjadi meja. Kayu trembesi memiliki bagian tengah yang berwarna gelap, dan warna putih gading tampak pada pinggiran kayunya. Tapi sayangnya, kayu trembesi ini memiliki ketahanan yang rentan terhadap rayap kayu, jamur dan kutu bubuk.
Kayu Akasia
Kayu akasia adalah kayu yang populer untuk bahan pembuatan furnitur. Kayu akasia memiliki tingkat kekerasan yang sedang dan mempunyai tekstur yang kasar. Kayu ini memiliki serat lurus, dan sifat pengerjaan yang mudah. Kayu ini memiliki sifat kembang susut kayu yang kecil dan daya retak yang rendah.
Kayu Mindi
Selanjutnya adalah kayu mindi. Kayu mindi memiliki tekstur kayu yang halus dan memiliki bobot yang ringan. Kayu mindi ini memiliki warna di rentang cokelat muda hingga merah. Kayu ini memiliki serat yang halus, sehingga kayu mindi ini cocok untuk bahan pembuatan furnitur. Karena daya tahan kayu ini kurang baik, maka akan cukup berisiko jika digunakan pada material kerangka bangunan.
Kayu Sungkai
Kayu sungkai biasanya dijadikan furnitur kelas menengah. Bukan hanya itu, kayu ini juga bisa digunakan untuk bahan pembuatan tiang rumah, jembatan dan daun pintu. Kayu sungkai memiliki batang yang lurus dengan cabang yang dipenuhi bulu bulu halus. Bagian tengah memiliki warna cokelat muda, sedangkan bagian pinggirnya berwarna sedikit lebih terang. Bagian pinggir kayu sungkai berwarna putih dan berubah kekuningan setelah dikeringkan. Tekstur kayu sungkai bisa dikatakan, bertekstur kasar walaupun sudah diamplas. Kayu ini memiliki harga yang terjangkau jika dibandingkan dengan kayu jati. Motif serat kayu sungkai sangat menarik sehingga cocok dengan gaya furnitur minimalis. Namun sayangnya, kayu ini tidak tahan dengan perubahan cuaca, daya tahan serangan hama yang lemah.
Kayu Ulin
Kayu Ulin bisa dikatakan khas dari Kalimantan. Kayu ini memiliki kekuatan yang tinggi sehingga sering dimanfaatkan menjadi bahan bangunan seperti kontruksi bangunan, jembatan, tiang listrik bahkan perkapalan. Tidak bisa dipungkiri bahwa kayu ini terkenal karena kekuatan dan kekerasannya. Kayu ulin ini memiliki ketahanan dan keawetan yang lama, bukan hanya itu, kayu ini tahan terhadap perubahan kelembaban dan suhu juga terhadap air laut. Kayu ulin ini daya tahannya bisa menahan serangan rayap.
Kayu Sonokeling
Kayu sonokeling ini memiliki tekstur yang kuat dan awet, sehingga jenis kayu ini biasa digunakan menjadi material bangunan. Kayu ini bisa digolongkan sebagai kayu kualias premium, bahkan bisa disandingkan sekelas kayu jati. Kayu sonokeling memiliki serat yang indah, warna ungu dengan coretan hitam. Hal ini membuat kayu sonokeling menjadi kayu yang mewah dan menarik. Bukan hanya itu, kayu ini memiliki permukaan yang halus dan awet. Kayu sonokeling ini memiliki daya tahan yang tinggi terhadap serangan jamur, rayap, kutu bubuk, kumbang dan serangga serangga perusak kayu lainnya. Namun sayangnya, daya tahan yang tinggi dalam kayu ini pun tidak merata, hanya bagian bagian tertentu saja yang memiliki daya tahan tinggi, berbeda dengan kayu jati yang memiliki daya tahan tinggi hampir seluruh bagiannya.