Melestarikan Mainan Tradisional Dari Kayu di Kampung Dolanan

Jika anda mengunjungi Yogyakarta, anda akan bisa menemukan beragam destinasi wisata yang bisa menjadi tujuan wisata anda. Salah satunya adalah Kampung Dolanan yang melestarikan mainan tradisional dari kayu. Destinasi wisata ini cukup unik, karena anda akan menemukan masa lalu anda yang menggembirakan. Anda akan menemukan mainan tradisional yang bisa dijadikan cenderamata kayu khas Yogyakarta.

Kampung Dolanan

Kampung Dolanan berada di Desa Pandes, Panggungharjo, Sewon, Bantul. Lokasi ini sangat mudah anda temukan. Jika anda berkujung ke Pantai Parangtritis, anda akan melewati jalan Parangtritis. Kampung terletak di sebelah barat jalan tersebut. Saat pengunjung memasuki kawasan Kampung Dolanan, patung-patung jerami dan dari anyaman bambu yang mengenakan pakaian tradisional telah siap menyambut.

Wisatawan yang mengunjungi Kampung Dolanan akan diajak untuk melihat dan ikut membuat dolanan yang sebagian besar menggunakan bahan kayu dan kertas. Biasanya yang membuat beragam dolanan anak ini adalah para lansia. Kampung Dolanan juga memiliki kawasan outbond dan track yang menyenangkan, kolam lele, sawah luas, dan tempat bermain gamelan lengkap dengan guru seni. Suasana khas di pedesaan masa lalu.

Desa Pandes di masa lalu menjadi sentral pembuatan dan produksi mainan tradisional dari kayu di Yogyakarta dan sekitarnya. Sebagian besar warganya berprofesi sebagai pengrajin mainan yang ulung dan terkenal. Karena perkembangan teknologi dan keberagaman mainan modern, banyak masyarakat yang meninggalkan profesi ini karena sudah tidak laku lagi. Hanya sedikit yang masih mampu membuat mainan tradisional ini.

Latar Belakang Adanya Kampung Dolanan

Pada mulanya Kampung Dolanan ini muncul dari inisiatif sejumlah warga di Dusun Pandes setelah tragedi Gempa 2006. Salah satu tujuannya adalah membantu pemulihan trauma anak-anak akibat gempa. Warga pun menghidupkan kembali Desa Pandes yang di masa lalu pernah menjadi pusat pembuatan dolanan anak.

Selain itu inisiatif membuat konsep kampung dolanan ini karena kekhawatiran masyarakat Desa Pandes yang tidak menginginkan berbagai mainan tradisional masa lalu tersebut punah karena tidak ada lagi yang membuat.  Masyarakarat  Kampung Dolanan terus berusaha berinovasi untuk lebih menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara agar eksistensi dolanan tradisional tidak punah.

Gabungan antara aktivis karang taruna dan mahasiswa bersatu dalam wadah Pojok Budaya yang berupaya membangun Kampung Dolanan. Selain itu kelompok inilah yang mengurusi operasional Kampung Dolanan. Sampai saat ini Desa Pandes sering dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara. Yogyakarta tours menjadi salah satu penyedia perjalanan wisata yang menjadikan desa wisata ini sebagai tujuan wisata edukasi.

Mainan Tradisional Anak

Mainan dari kayu yang populer di masa lalu seperti gasing, yoyo, dan beragam mainan lainnya saat ini semakin susah di temukan. Namun jika anda mengunjungi Yogyakarta, anda bisa menemukan beragam jenis mainan tradisional yang mungkin akan menjadikan anda teringat masa kacil yang menggembirakan.

Beragam mainan yang ada di kampung dolanan Desa Pandes. Mainan taradisional ini biasanya menggunakan bahan kayu,  kaleng susu bekas, bambu, dan hiasan kertas. Salah satunya adalah othok-othok. Mainan ini selalu menjadi idola anak-anak karena menimbulkan bunyi yang berisik namun berkesan.

Selain itu ada juga wayang kertas, angkrek, kitiran, manukan, dan permainan tradisional lainnya. Kampung Dolanan menawarkan keberagaman dolanan anak yang hingga kini masih menjadi daya tarik wisatawan. Meski belum memiliki kegiatan rutin setiap harinya, warga bersama dengan komunitas Pojok Budaya aktif mengajari anak-anak cara membuat dolanan tradisional agar mainan tersebut tidak punah.

Sebenarnya pembuatan dan penggunaan mainan tradisional masa lampau mampu mengasah ketrampilan anak ketika memainkannya. Selain itu kreatifitas anak juga akan meningkat. Selain itu dengan lebih mengutamakan permainan di luar rumah mampu melatih anak bersosialisasi dengan dunia luar.

Keberadaan berbagai permainan dari gadget, console, ataupun mainan elektronik hanya akan menambah anak semakin malas keluar dan berinteraksi dengan yang lain. Hal tersebut yang menjadi keprihatinan semuanya. Semoga dengan keberadaan Kampung Dolanan Desa Pandes mampu menjadikan semangat untuk memupuk kembali tradisi masa lalu yang memiliki nilai pendidikan anak.

Leave a Comment